Selasa, 26 Juli 2011

Lighting part 2

Lighting berdasarkan posisi cahaya.

I. Posisi Titik Cahaya
Ada beberapa posisi dasar dari penempatan titik cahaya. Berdasarkan titik tersebut dapat dihasilkan foto dengan kesan yang berbeda-beda, sesuai dengan fungsinya. Pada bagian ini akan dibahas posisi-posisi tersebut, jadi selamat menikmati.

img694.imageshack.us/img694/4130/posisimix.jpg
Keterangan :
1. Front Light
2. Side Light
3. Graze Light
4. Back Light
5. Top Light
6. Base Light

Setelah kita mengetahui posisi-posisi tersebut, mari kita bahas bagaimana fungsinya dan foto yang dihasilkan darinya.

1. Front Light
Front light adalah posisi sumber cahaya yg berada di bagian depan objek. Pada umumnya berada di 0o – 15o (kiri-kanan) nya. Cahaya ini bagus untuk memunculkan detail, namun hasil fotonya akan cenderung datar.

img21.imageshack.us/img21/2078/frontlight2resize.jpg


2. Side Light
Side light adalah posisi sumber cahaya yg berada di bagian depan atau belakang objek, mirip front light namun agak ke samping. Pada umumnya berada di 45o (kiri-kanan-depan-belakang) objek. Cahaya ini bisa menghasilkan bayangan, sehingga ada bagian gelap-terangnya. Dengan pengaturan yang optimal, bisa menghasilkan kontras dan juga dimensi pada foto.

img219.imageshack.us/img219/4238/sidelight2resize.jpg


3. Graze Light
Side light adalah posisi sumber cahaya yg berada di bagian s objek, yaitu 90o dari objek. Cahaya ini menghasilkan bagian gelap-terang yang sangat kuat. Digunakan untuk efek-efek tertentu.

img402.imageshack.us/img402/1396/grazelight2resize.jpg


4. Back Light
Sesuai namanya, back light adalah titik cahaya yg berada di belakang objek. Posisinya sama dengan front light, hanya saja berada di belakang. Cahaya ini digunakan umumnya untuk rim light atau aksen sehingga fto lebih berdimensi.

img691.imageshack.us/img691/3347/backlight2resize.jpg

5. Top Light
Top light berada di atas objek. Pemasangannya bisa menggunakan boomstand atau ceiling track. Fungsi dari cahaya ini untuk hairlight ataupun aksen.

img828.imageshack.us/img828/6087/toplight2.jpg


6. Base light
Base light adalah titik cahaya yang berada di bawah objek. BIasanya cahaya ini digunakan untuk menghasilkan kesan misterius. Jika digabungkan dengan cahaya yang lain bisa berfungsi sebagai aksen atau rim light yang berasala dari bawah.

Fungsi dari posisi titik cahaya yang disebutkan tersebut tidaklah baku. Rekan-rekan dapat bereksperimen sehingga dapat menghasilkan foto-foto yang unik. Penggunaan titik cahaya tidak hanya dari 1 posisi, namun bisa jg digabungkan. Hal tersebut disebut Mix Light.

II. Mix Light

Mix light prinsipnya menggabungkan cahaya dari beberapa titik cahaya. Tentunya ada 2 cara dalam penerapannya, yaitu yang diukur dan tidak diukur. Dalam hal ini saya akan membahas yang diukur, sebab dalam konteks edukasi. Pengukuran diperlukan untuk rasio cahaya, seberapa kuat intensitas cahaya, jarak, bukaan serta speed akan memengaruhi hasil.

Pada awalnya kita perlu mengenal yang dinamakan lightmeter. Sesuai namanya lightmeter digunakan untuk mengukur kekuatan atau intensitas cahaya. Ada 3 mode dalam lightmeter, yaitu ambience, cord & non-cord. Ambience adalah system pengukuran cahaya yang sama dengan yang terdapat pada kamera. Cord dan Non-Cord adalah sama-sama pengukuran cahaya yang dihasilkan oleh flash external pada saat menembakan cahaya, perbedaannya adalah cord itu menggunakan kabel syncro dan non-cord tidak.

www.eastcoastphoto.com/images/small/M8058103.jpg

Pertama, kita bisa menentukan ASA yang diinginkan, misalnya 200. Kedua orientasi kita. Maksudnya apakah kita mau mengukur cahaya berdasarkan kecepatan atau bukaan. Contohnya jika kita mengukur berdasarkan kecepatan, misalnya s=1/30, maka pada saat flash ditembakan maka bukaan akan disesuaikan oleh flashmeter. Jika orientasi terhadap bukaan, maka sebaliknya.

Orientasi ini diperlukan jika kita ingin mendapatkan cahaya yg rata antara objek dengan background, maka speed diperlambat, jika ingin objeknya saja yang diterangi, maka speed dipercepat, sebab shutter akan menutup sebelum cahaya tiba di background. Orientasi terhadap bukaan diperlukan jika kita menginginkan deep of field.

Dari contoh tersebut mungkin sudah cukup tebayang bagaimana penggunaan lightmeter ini. Selanjutnya kita umpamakan menggunakan 2 buah lampu demngan posisi front light dan back light. Front light kita buat sebagai main lightnya, maka pengukuran pada lampu tersebut kita pasang pada kamera (misalnya dengan speed 1/30s mendapatkan f/5.6). Setelah itu kita ukur back lightnya dengan ratio 1:2, artinya jika pada main light mendapatkan f/5,6 maka back light mesti f/8. Untuk perihal stop, bisa lihat BAB I.

*mungkin akan lebih jelas jika langsung praktek… Grin

Front light – Back Light

img607.imageshack.us/img607/2184/frontbackresize.jpg


Front light – Top Light

img199.imageshack.us/img199/1808/fronttopresize.jpg



Graze light – Back Light

img855.imageshack.us/img855/2206/grazebackresize.jpg

Graze light – Top Light

img825.imageshack.us/img825/2614/grazetopresize.jpg

Penulis Garang; Sumber artikel

Lighting part 1

Pencahayaan (lighting) merupakan hal penting dalam fotografi. Hal ini lah yang menjadi dasar dari fotografi tu sendiri, sebab sesuai dari namanya fotografi berasal dari kata photo (cahaya) dan grafis (lukisan). Pengetahuan terhadap pencahayaan sangat penting, dari cahaya seseorang bisa membuat dimensi dalam fotonya dan itu berpengaruh terhadap isi serta kualitas foto tersebut.

img251.imageshack.us/img251/7319/standardlighting.jpg img577.imageshack.us/img577/2476/advancedlighting.jpg


Common Lighting .............. Advance Lighting

Dari kedua foto tersebut nampak jelas kualitas foto yang ditentukan oleh pencahayaan. Di lain hal pencahayaan akan membuat foto nampak lebih 'serius' dikerjakan sang fotografer dan tidak asal-asalan. Dalam dunia fotograi dikenal 2 jenis pencahayaan yaitu ambience light atau available light dan artificial light.
Secara umum baik ambience light ataupun artificial light bisa dilakukan di dalam atau di luar studio (ruangan). Sehingga tidak ada aturan jika menggunakan lampu tambahan itu mesti di dalam studio. Namun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan dalam pembuatan foto. Banyak hal yang berkaitan dalam pencahayaan, sehingga dalam sesi pencahayaan ini akan dibagi ke dalam 2 bagian.

JENIS PENCAHAYAAN
Ambience Light


Ambience light bisa dibilang adalah cahaya seadanya atau yang tersedia di lokasi pemotretan. Kelebihan dari cahaya ini adalah karakternya yang natural dan cenderung mencerminkan situasi sebenarnya. Matahari, lampu mobil, api dan sebagainya yang tanpa sengaja hadir adalah jenis cahaya ini.
Fotografer harus pandai melihat dan memanfaatkan ambience light dengan baik. Hal tersebut berguna seperti dalam pemotretan panggung, landscape, macro atau outdoor. Terkadang lampu remang-remang atau matahari yang terik bisa menciptakan efek-efek yang menarik.
Artificial Light

Artificial light adalah kebalikan dari ambience light, cahaya ini merupakan cahaya buatan. Keuntungan dari cahaya ini adalah dapat diubah serta diatur sebagaimana keinginan dan kebutuhan fotografer. Dalam pengaturan cahaya buatan, banyak faktor yang perlu diperhatikan sehingga pencahayaan akan tetap nampak serasi.
Dalam fotografi, seorang fotografer diharapkan mampu membuat komposisi pencahayaan dengan cahaya buatan ini dengan baik. Teknik pencahayaan buatan tidaklah sulit, yang penting kita mengerti bagaimana penggunaan peralatan fotografi yang digunakan.

FAKTOR PENCAHAYAAN
Kontras


Komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan cahaya adalah bayangan. Oleh karena itu, pengaturan cahaya harus disertai dengan pengaturan bayangan. Pengaturan cahaya dan bayangan mempengaruhi beberapa sifat pengaturan cahaya. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pengaturan cahaya dan bayangan adalah ukuran sumber cahaya. Semakin besar ukuran sumber cahaya, maka bayangan yang dihasilkan akan semakin halus, demikian pula dengan sebaliknya.
Cahaya utama dari lighting disebut main light sedangkan cahaya pengisi tambahan disebut fill-in light. Antara cahaya dan bayangan memiliki rentang yang disebut kontras. Kekontrasan pada foto akan memberikan efek yang berbeda. Kekontrasan dari pencahayaan dapat dikurangi dengan memberikan cahaya fill-in atau dengan penggunaan reflektor.
Kontras secara umum dapat diatur melalui fungsi ASA pada kamera. Namun dalam tingkat lanjut, penggunaan asesoris lampu maupun peralatan studio lebih bisa membuat kontras makin nampak. Sebagai contoh adalah jarak dari sumber cahaya terhadap objek akan berpengaruh pada kontras.


img838.imageshack.us/img838/5677/kontrasrendah.jpg img838.imageshack.us/img838/9941/kontrastinggi.jpg


Kontras Rendah ................................. Kontras Tinggi

Dimensi

Keaslian suasana foto yang kita rekam selama ini ternyata sangat ditentukan oleh bidang dua dimensi. Meski bidang-bidang dua dimensi ini memiliki keterbatasan, tetapi kesan kedalaman ruang pada foto tetap diperlukan, misalnya saat kita merasakan luasnya lautan. Kehidupan manusia di muka bumi ini memiliki ruang gerak di alam 3 dimensi. Namun saat memotret, kita merekamnya ke dalam bahan 2 dimensi. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mendukung terjadinya dimensi ruang yang dimaksud, yaitu permainan perspektif, permainan lensa, permainan terang dan gelap, permainan cahaya serta memberi foreground dan background.
Dalam bab III ini saya akan membahas pemberian terang dan gelap serta permainan cahaya. Gelap terang yang dimaksud adalah seperti yang berkaitan dalam sistem zona : Ansel Adams, dimana gradasi putih ke hitam itu dibagi dalam 11 bagian. Dimensi dapat diperoleh dengan memainkan cahaya, gelap dan terang tersebut. Sehingga dari gradasi warna dapat dilihat, bahwa benda-benda yang dekat dengan kita lebih terang warnanya, sementara semakin jauh semakin gelap atau sebaliknya sesuai kebutuhan.


img838.imageshack.us/img838/1263/zonesystemgradientlines.png

Zona Sistem Berdasarkan Tingkatan

img838.imageshack.us/img838/7726/zonesystemgradient.png

Zona Sistem Berdasarkan Gradasi

Selain terang dan gelap, pengambilan sidelighting dan backlighting dapat memberikan kesan kedalaman. Cahaya dari sisi atau belakang objek, yang kemudian menimbulkan garis terang (rim light) pada sisi-sisi objek, membuat objek lebih menonjol dan terpisah dari latar belakangnya. Inilah dimensi yang diberikan dari permainan cahaya.

Teknis

Teknik pencahayaan dipengaruhi oleh tiga komponen utama yaitu speed dan diafragma yang telah dibahas sebelumnya. Speed dan diafragma harus bekerja beriringan untuk menghasilkan pencahayaan yang normal. Satuan yang dipergunakan untuk menandakan tingkat pencahayaan disebut dengan istilah stop. Selanjutnya ASA yang berpengaruh terhadap kepekaan cahaya dan kontras.
Untuk mendapatkan pencahayaan yang baik, kita dapat mempergunakan light meter pada kamera ataupun handheld light meter. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengatur kepekaan light meter tersebut sesuai dengan kepekaan film. Dengan mengatur pencahayaan normal sesuai light meter, maka foto dengan pencahayaan yang normal sudah akan didapat. Light Meter berpedoman pada greycard 18% ( zona 5 pada zone system yang akan dibahas kemudian) sehingga untuk bentuk pencahayaan yang ekstrim, light meter kerap tertipu. Misalnya untuk foto yang memiliki objek dengan latar belakang yang sangat gelap ataupun objek dengan latar belakang yang sangat terang. Untuk keadaan ini kita perlu melakukan kompensasi kompensasi pencahayaan agar tetap mendapatkan exposure yang tepat.

Gagasan
Gagasan merupakan faktor yang menentukan bagaimana komposisi cahaya. Maksudnya, apa maksud dari fotografer dalam membuat foto memengaruhi komposisi. Sehingga ide yang dimaksud bisa tersampaikan. Penentuan gagasan bukan lah hal yang mudah, dituntut kreatifitas serta pengalaman agar muncul komposisi cahaya yang baru dan menarik.

JENIS CAHAYA
Natural Light


Cahaya alam adalah sumber cahaya utama dalam pemotretan luar (outdoor). Sumber cahaya alam bersumber dari matahari dan benda benda langit lainnya yang dipengaruhi keadaan awan dan cuaca. Cahaya alam terdiri dari dua yaitu cahaya langsung (direct light) dan cahaya baur (diffused light). Cahaya langsung terjadi jika langit sangat cerah dan cahaya matahari jatuh langsung terhadap objek sehingga terjadi kekontrasan yang tinggi. Sedangkan cahaya baur terjadi ketika matahari tertutup awan, berkabut, atau tertutup debu yang menyebabkan cahaya matahari menjadi lembut dan merata dengan tone yang halus (gradual).

img838.imageshack.us/img838/5862/directs.jpg

Diffused Light ................................. Direct Ligh
Reflected Light

Reflected Light terjadi ketika direct light memantul dari permukaan tertentu.

Window Light

Window light adalah cahaya yang masuk melalui jendela, atap, atau lubang. Cahaya jenis ini dapat memberikan mood pada foto, dimana objek yang terkena cahaya akan terang dan sekitarnya lebih lemah. Pada jenis ini akan ditemui berkas berkas cahaya garis. Dalam cahaya buatan, window light ini dapat dibuat dengan membuat pola tertentu dan menghalangi arah datanganya cahaya. SEkat tersebut disebut cookies atau bogo.

Fire Light

Cahaya yang bersumber dari api memiliki intensitas cahaya yang tidak stabil.

Specular Light

Specular Light adalah titik terang cahaya yang muncul pada objek yang mengkilap ketika menyala diterangi sumber cahaya. Specular Light menyoroti bagian tertentu dan memberikan isyarat visual yang kuat dalam membentuk objek dan lokasinya, berkaitan dengan sumber cahaya dalam pemotretan.

img838.imageshack.us/img838/9537/specular.jpg

Specular Light

Penulis Garang; Sumber Artikel

Kamera; Lensa dan Body

Pengenalan Kamera

Kamera merupakan alat perekam gambar yang menggunaan suatu media, baik itu merupakan film maupun sensor cahaya. Kamera yang merupakan media fotografis menjadi sarana ekspresi diri, seni , bahkan sarana komersial. Kamera mengalami perkembangan teknologi yang pesat sehingga sebuah foto dapat didapatkan dengan pengoperasian kamera yang semakin mudah.
Anatomi Kamera

Kamera pada awalnya berupa kamera pinhole. Kamera tersebut memiliki 3 bagian utama yang dijadikan prinsip kamera modern. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi, bagian dari kamera tersebut dilengkapi diafragma, rana, view finder, film transport, dan light meter.

Body

Body merupakan bagian utama dari kamera. Bagian ini dipasaongi lensa, media penyimpanan ataupun asesoris lainya yang diperlukan.

img175.imageshack.us/img175/2474/29428025.jpg
img99.imageshack.us/img99/2553/18669699.jpg
img27.imageshack.us/img27/9356/55025781.jpg
Jenis-jenis Kamera
Menurut Jenis Back / Media Penyimpanan

• Kamera Analog
Kamera analog adalah kamera yang menggunakan film (seluloid) sebagai media penyimpanannya. Menurut ukuran (format) film yang digunakan, kamera dibagi menjadi 3 jenis kamera yaitu kamera format 135 (memakai film 35 mm), kamera medium format (memakai film 120), dan kamera large format .

• Kamera Digital
Kamera digital adalah yang tidak menggunakan film sebagi media penyimpanannya melainkan memory card. Kamera ini lebih cenderung dipilih karena pengoperasiannya yang lebih mudah dan hasil foto bisa langsung dilihat pada display. Prinsipnya kamera digital mengubah langsung dari bentuk analog ke digital dengan beberapa kompresi data.

Menurut Cara Kerja

• Range Finder (RF)
Jenis kamera ini mempunyai jendela pengamat (viewfinder) terpisah dari lensa pengambilan gambar.

img266.imageshack.us/img266/9594/viewfinder2resize.jpgimg268.imageshack.us/img268/566/viewfinderresize.jpg

• Single Lens Reflex (SLR)
Cahaya dalam kamera SLR bergerak melewati lensa, kemudian direfleksikan oleh cermin reflex ke focusing screen, kemudian melewati prisma dan akhirnya ke jendela pengamat (viewfinder). Salah satu ciri utama dari kamera SLR adalah apa yang dilihat di jendela pengamat adalah apa yang dilihat oleh film melalui lensa, jadi foto yang ter-expose di film/ sensor sesuai dengan gambar yang ada di jendela pengamat.

img532.imageshack.us/img532/2895/slrresize.jpg

• Twin Lens Reflex (TLR)
Cara kerja kamera ini mirip dengan jenis rangefinder, hanya saja pada pembidiknya digunakan lensa yang identik dengan lensa utama. Kamera ini memiliki cermin reflex seperti pada kamera SLR namun tidak dapat bergerak.

img3.imageshack.us/img3/6716/tlrresize.jpg

• Kamera View

Inilah jenis kamera dengan konstruksi paling sederhana. Pada dasarnya, kamera jenis ini terdiri dari 2 panel yang dihubungkan dengan selubung akordeon (belows). Panel depan kamera ini menyangga lensa, sedangkan panel belakang berfungsi sebagai penyangga film dan tabir untuk melakukan penajaman gambar.

img704.imageshack.us/img704/3153/view2resize.jpgimg197.imageshack.us/img197/1823/view1resize.jpg

LENSA
Pengenalan Lens

Lensa adalah komponen yang sangat penting dalam fotografi. Lensa berfungsi untuk menangkap cahaya dan meneruskannya ke film. Secara garis besar, lensa dibagi menjadi dua macam, yaitu lensa fixed dan lensa vario. Lensa fixed adalah lensa yang panjang vokalnya tidak dapat diubah ubah, namun lensa fixed memiliki kuat lensa yang lebih baik daripada lensa vario. Lensa vario adalah lensa yang panjang vokalnya dapat diubah ubah, sehingga lensa ini lebih fleksibel.

img36.imageshack.us/img36/3385/rentanglensaresize.jpg


Jenis jenis Lensa
Berdasarkan Rentang Vokal

• Lensa wide ( Wide Angle Lens)
Lensa ini menghasilkan sudut pandang yang luas. Biasanya lensa ini memiliki ukuran : 17mm, 20mm, 24mm, dan 28mm.Pengaruh Lensa terhadap foto :

• Memberikan ruang pandang yang luas
• Distorsi proporsi benda
• Ruang tajam yang luas
• Latar belakang nampak lebih jauh dari objek utamanya.
• Lensa tele ( Tele Lens)

Lensa ini untuk menambah dekat objek foto yang jauh. Biasanya lensa ini memiliki ukuran : 105mm, 135mm, 150mm, 300mm, dsb. Pengaruh lensa terhadap foto :

img338.imageshack.us/img338/4426/1624mm.jpgimg241.imageshack.us/img241/5044/2850mmresize.jpg


img683.imageshack.us/img683/276/105180mmresize.jpgimg375.imageshack.us/img375/6691/210600mmresize.jpg

o Memberikan ruang pandang yang sempit
o Proporsi gambar lebih besar
o Ruang tajam lebih sempit
o Latar belakang nampak lebih dekat ke objek fotonya.

• Lensa Makro (Macro Lens).
Lensa makro digunakan untuk memotret objek yang sangat dekat, dan untuk memotret objek yang kecil. Panjang lensa makro bervariasi, mulai dari 50mm (normal makro) hingga 200mm (tele makro). Bidang fotografi yang banyak menggunakan lensa makro adalah photomacrography.

img526.imageshack.us/img526/6741/macro.jpg

• Lensa fisheye ( Fisheye Lens)
Lensa ini merupakan lensa wide angle yang menghasilkan sudut pandang 180 derajat sehingga objek foto akan terlihat melengkung bulat dan terdistorsi.

img405.imageshack.us/img405/6301/fisheyex.jpg

Lensa yang dibuat semirip mungkin dengan sudut pandang mata manusia adalah lensa 50mm (ukuran kamera 135). Lensa memiliki diameter yang beraneka ragam. Lensa dilapisi suatu lapisan coating yang berpengaruh terhadap mutu suatu lensa.

img189.imageshack.us/img189/8151/50mm.jpg

Diafagma

Diafragma adalah lubang yang terbentuk dari beberapa lembar logam tipis yang dapat diatur besar kecilnya. Diafragma mempengaruhi ruang tajam (depth of field) dan intensitas cahaya yang masuk.
Ukuran ukuran pada diafragma :
2.8,4, 5.6, 8, 11, 16,22,32 ( atau lebih besar)
Angka angka tersebut menunjukkan ukuran diafragma, dimana semakin besar angka, bukaan diafragma semakin kecil.

img404.imageshack.us/img404/5258/diafragma.jpg

Shutter

Shutter adalah tirai yang berfungsi menutup film agar tidak tercahayai sebelum pemotretan dilakukan. Waktu buka dan tutup dari rana dapat diatur sesuai kebutuhan pencahayaan. Satuan kecepatan rana adalah 1/n detik.
2 jenis rana/ shutter :
- Rana pusat
- Rana celah ( vertikal / horizontal )
Kecepatan rana ditunjukkan dengan angka angka sbb:
B 1 2 3 8 15 30 60 125 250 500 1000 2000....dst

Back

Back biasa berupa film. Film merupakan salah satu media penyimpan gambar. Setiap jenis film memiliki sifat yang berbeda, namun saat ini fungsi film digantikan oleh media penyimpanan digital atau memory card. Perbedaan yang mendasar antara film dan memory card adalah pada sistem post-processnya.

Film harus mengalami proses kimia dalam agar gambar yang telah diambil bisa muncul. Hal ini menjadi sulit sebab perbedaan takaran, waktu developing hingga suhu air bisa mempengaruhi hasil. Namun pada media digital, semua post-process tidak dilakukan di kamar gelap. Cukup mengaturnya di komputer, maka hasil yang diinginkan bisa didapatkan dalam waktu yg cepat.

• Kepekaan Film

Kepekaan film terhadap cahaya dinyatakan dengan ASA( American Standard Association), DIN ( Deutsche Industrie Norm ), JIS ( Japanese Industrial Standard), dan ISO ( International Standard Organization).Rentang kepekaan film berkisar mulai ISO 25 hingga ISO 12400.
Jika ISO film semakin tinggi , maka :

• Warna semakin kontras
• Film semakin peka cahaya
• Gambar semakin kasar ( grainy )

• White Balancehttp://www.blogger.com/img/blank.gif

White Balance adalah istilah dalam fotografi untuk kalibrasi titik berwarna putih. Sebagaimana dijelaskan pada bagian suhu warna / color temperature, warna yang dianggap putih dapat bervariasi tergantung pada kondisi pencahayaan. Konsep "warna putih" menjadi bukan sesuatu yang absolut. Kebanyakan kamera digital dapat diatur untuk memilih warna putih sesuai selera Anda, biasanya dengan cara mengarahkan kamera ke obyek berwarna putih dalam sinaran cahaya yang ada, teknik ini disebut manual white balance. Beberapa kamera dapat juga mendeteksi adanya cahaya sekitar dan menentukan sendiri warna putih yang dimaksud - hal ini disebut automatic white balance. Sedangkan pemilihan white balance berdasarkan pilihan jenis lampu yang disediakan pada kamera digital disebut pre-set white balance.

Penulis Garang Sumber Artikel

Selasa, 12 Juli 2011

Dasar-dasar menjadi PhotoGraphy

Siapa saja bisa memotret. Dengan tambahan pikiran kreatif dan kerja keras, kita dapat menciptakan gambar hebat yang menunjukkan segenap kreasi dan interpretasi terhadap apa yang dilihat dan jepret. Nah, seni mengabadikan gambar dengan menggunakan kamera di sebut dengan Fotografi.
Fotografi berasal dari bahasa Latin yaitu: photos adalah cahaya, sinar. Sedang graphein berarti tulisan, gambar atau disain bentuk. Jadi, fotografi secara luas adalah menulis atau menggambar dengan menggunakan cahaya. Gambar mati atau lukisan yang didapat melalui proses penyinaran dengan menggunakan cahaya.Karena dalam membuat gambar kita mengguanakan alat kamera maka sudah tentu kita harus benar-benar menguasai alat tersebut juga beberapa teknik dasarnya.
Dalam menggunakan kamera kita mengenal apa yang disebut dengan:
Fokus
Fokus adalah titik api
Rana/Kecepatan
Rana adalah tirai yang bergerak turun naik di dalam kamera yang berfungsi untuk mengatur berapa lama film hendak disinari. Rana memiliki satuan dengan nomor: B-1-2-4-8-15-30-60-125-250-500-1000-2000. Besar kecilnya satuan rana dapat ditentukan sendiri dengan mengatur besar dan kecilnyanya satuan rana dan besarnya diafragma.
Ada beberapa rana dalam kamera. Diantaranya rana celah dan rana pusat. Rana celah ada dua yaitu: Rana celah vertical dan horizonta. Keduanya terletaDia pada kamera yang bertugas menutup tirai dan mengikuti fungsinya. Rana vertial menutup secara vertikal dan yang horizontal menutup secara horizontal.
Sedang Rana pusat adalah, Rana yang terletak pada lensa letaknya berdampingan dengan diafragma dan menutupnya dengan cara memusat.
Diafragma
Diafragma adalah lubang dalam lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Diafragma memiliki beberapa ukuran atau angka-angka. Setiap lensa mempunyai perbedaan bukaan diafragma masing-masing. Biasanya, ukuran diafragma dimulai dengan 2,8-4-5,6-8-11-16-22. Besar kecilnya bukaan diafragma yang kita pilih menghasilkan foto yang berbeda. Bukaan diafragma kecil akan menghasilkan ruang yang luas. Sedang bukaan diafragma besar akan membuat ruang tajam sempit (Blur).
Atau mudahnya, diafragma artinya bukaan lensa. Efeknya, makin besar bukaan,maka makin besar kecepatan yang dibutuhkan, speed makin tinggi. Efek lainnya, makin besar bukaan, makin sempit ruang tajamnya, artinya makin besar efek blur untuk daerah diluar ruang tajam yang fokus. Banyak cara dan tujuan penggunaan/pemilihan diafragma, yg antara lain akan jelas mempengaruhi konteks dari foto yg kita buat
Misal untuk memotret landscape, dengan memakai kamera apapun, coba setel ke diafragma paling sempit (angka paling besar) yang mungkin dicapai, lalu diimbangi dengan penyetelan lama waktu bukaan seperlunya (perhatikan light meter).
Tapi khususnya untuk pemotretan malam, kadang kita tidak bisa mencapai bukaan paling sempit karena terbatas waktu bukaan shutter yang tidak bisa terlalu lama, apalagi di kamera prosumer yang biasanya terbatas hanya 13 detik maksimum. Untunglah untuk kamera digital prosumer hal ini tidak masalah, soalnya dengan ukuran sensor yang jauh lebih kecil daripada satu frame film 35mm maka ruang tajam tetap cukup luas, walaupun diafragma disetel ke f/3.5 misalnya. Dan, semuanya tergantung bagaimana foto akan kita buat.
Pencahayaan
Pencahayaan adalah proses menyinari film dengan cahaya yang datang dari luar kamera dengan mengontrol besarnya diafragma dan kecepatan.Dalam pencahayaan, bukaan diafragma menentukan intensitas cahaya yang diteruskan film. Sedangkan kecepatan rana menentukan jangka waktu transmisi sinar.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menentukan kombinasi yang tepat antara bukaan diafragma dengan kecepatan. Salah satunya dengan memilih prioritas diafragma. Maksudnya, pemotret bisa memilih berapa besar bukaan diafragma yang akan digunakan. Setiap bukaan diafragma yang dipilih akan membuat hasil gambar yang berbeda. Bila pemotret memilih menggunakan rana tinggi, maka itu berguna untuk menghentikan aksi. Sedang rana rendah akan membuat aksi kabur.Sedang untuk mengambil gambar di tempat dengan cahaya yang kurang maka untuk mengatasinya yang dilakukan oleh fotografer adalah memakai film dengan kecepatan tinggi. Misalnya Iso 400, 600, 800 atau Iso 1600.
Cara untuk mengukur pencahayaan biasanya ada di setiap kamera. Untuk mengukur cahaya agar sesuai, kita bisa mensiasatinya dengan cara mengukur telapak tangan atau mendekatkan kamera kita sekitar 30 cm dari objek. Maka, kita akan mendapatan pencahayaan yang sesuai.Untuk mendapatkan cahaya yang baik dalam pemotretan biasanya kita akan memilih memotret pada jam 08.00-10.00 dan 16.00-18.00. biasanya dalam waktu ini, cahaya dalam kondisi yang baik, dan tak terlalu keras.
Dalam pencahayaan ada beberapa teknik yang harus diperhatikan. Diantaranya:
Penerangan depan: Sumber cahaya berasal dari depan objek. Cahaya ini akan menghasilkan gambar yang datar.
Penerangan belakang : Sumber cahaya berasal dari belakang objek. Dengan sumber cahaya yang seperti ini maka objek yang kita ambil menjadi shiluette (hitam). Pemotretan dengan sumber cahaya dari belakang dilakukan bila kita ingin membuat sebuah foto shiluete.
Penerangan Samping : Pemotretan dengan memakai sumber cahaya dari samping membuat objek yang kita ambil akan nampak tegas. Biasanya cahaya ini
Lensa
Lensa adalah alat yang terdiri dari beberapa cermin yang berfungsi mengubah benda menjadi bayangan, terbalik dan nyata. Lensa terletak di depan kamera. Ada beberpa jenis lensa. Lensa normal, lensa lebar (wide) dan lensa panjang atau biasa disebut dengan lensa tele.
Lensa normal berukuran fokus sepanjang 50 mm atau 55 mm untuk film berukuran 35 mm. Sudut pandang lensa ini hampir sama dengan sudut pandang mata manusia. Selain lensa lebar, ada juga lensa tele.
Lensa lebar bisanya mempunyai lebar fokusnya 16-24mm. Lensa ini cocok untuk mengambil gambar pemandangan.
Lensa tele adalah lensa yang memiliki focal length panjang. Lensa ini dapat digunakan untuk memperoleh ruang tajam yang pendek dan dapat menghasikan prespektif wajah yang mendekati aslinya. Lensa ini biasanya berukuran 85mm, 135mm dan 200mm.
Bisanya fotografer menggunakan lensa sesuai dengan kebutuhannya. Bila ingin memotret benda atau objek yang dekat, atau memotret pemandangan, biasanya mereka menggunakan lensa normal atau lensa dengan sudut lebar.
Namun bila fotografer ingin mengabadikan sebuah moment tertentu dengan jarak yang jauh, biasanya mereka menggunakan lensa tele. Dengan demikian, mereka tak perlu repot untuk membidik objek, dan kerja mereka akan semakin mudah.
Selain lensa normal dan lensa tele, ada juga jenis lensa lainnya yang biasa disebut dengan lensa variasi atau lensa special (special lense). Biasanya lensa ini digunakan untuk keperluan tertentu. Contohnya fish eye lens (lensa mata ikan - 180 derajat).
Memotret dengan lensa ini fotografer akan memperoleh hasil yang unik. Namun, lensa ini tidak berfungsi untuk menyaring sesuatu kecuali mengubah pandangan guna mencapai hasil yang menyimpang dari pemotretan biasa.
Bila fotografer ingin mengambil objek dengan ukuran kecil atau pemotretan berjarak dekat (mendekatkan pemotret ke objek), umumnya lensa yang dipakai adalah lensa makro. Lensa ini biasanya juga dipakai untuk keperluan reproduksi karena dapat memberikan kualitas prima dan distorsi minimal. Misalnya: untuk memotret bunga, serangga, dll.
Selain peralatan, untuk menghasilkan sebuah foto yang baik kita juga harus memperhatikan beberapa hal diantaranya: Komposisi, cahaya, garis, bentuk, tekstur, rupa, warna dan vertical atau horizontal.
Komposisi
Komposisi adalah susunan objek foto secara keseluruhan pada bidang gambar agar objek menjadi pusat perhatian (POI=Point of Interest). Dengan mengatur komposisi foto kita juga dapat dan akan membangun “mood” suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek.
Berbicara komposisi maka akan selalu terkait dengan kepekaan dan “rasa” (sense). Untuk itu sangat diperlukan upaya untuk melatih kepekaan kita agar dapat memotret dengan komposisi yang baik.
Ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk menghasilkan komposisi yang baik.Diantaranya:
Sepertiga Bagian (Rule of Thirds)
Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang Umum lakukan, di mana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto.
Sudut Pemotretan (Angle of View)
Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu, jika kita ingin mendapatkan satu moment dan mendapatkan hasil yang terbaik, kita jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.
Komposisi pola garis Diagonal, Horizontal, Vertikal, Curve.
Di dalam pemotretan Nature, pola garis juga menjadi salah satu unsur yang dapat memperkuat objek foto. Pola garis ini dibangun dari perpaduan elemen-elemen lain yang ada didalam suatu foto. Misalnya pohon,ranting, daun, garis cakrawala, gunung, jalan, garis atap rumah dan lain-lain..
Elemen-elemen yang membentuk pola garis ini sebaiknya diletakkan di sepertiga bagian bidang foto. Pola Garis ini dapat membuat komposisi foto menjadi lebih seimbang dinamis dan tidak kaku.
Background (BG) dan Foreground (FG)
Latar belakang dan latar depan adalah benda-benda yang berada di belakang atau di depan objek inti dari suatu foto. Idealnya, BG dan FG ini merupakan pendukung untuk memperkuat kesan dan fokus perhatian mata kepada objek.
Selain itu juga “mood” suatu foto juga ditentukan dari unsur-unsur yang ada pada BG atau FG. BG dan FG, seharusnya tidak lebih dominan (terlalu mencolok) daripada objek intinya. Salah satu caranya adalah dengan mengaburkan (Blur) BG dan FG melalui pengaturan diafragma.
Beberapa teknik sudut pengambilan sebuah foto, yaitu:
Pandangan sebatas mata (eye level viewing);
paling umum, pemotretan sebatas mata pada posisi berdiri, hasilnya wajar/biasa, tidak menimbulkan efek-efek khusus yang terlihat menonjol kecuali efek-efek yang timbul oleh penggunaan lensa tertentu, seperti menggunakan lensa sudut lebar, mata ikan, tele, dan sebagainya karena umumnya kamera berada sejajar dengan subjek.
Pandangan burung (bird eye viewing);
bidikan dari atas, efek yang tampak subjek terlihat rendah, pendek dan kecil. Kesannya seperti â€Å“kecilâ€�/hina terhadap subjek. Manfaatnya seperti untuk menyajikan suatu lokasi atau landscap.
Low angle camera;
pemotretan dilakukan dari bawah. Efek yang timbul adalah distorsi perspektif yang secara teknis dapat menurunkan kualitas gambar, bagi yang kreatif hal ini dimanfaatkan untuk menimbulkan efek khusus. Kesan efek ini adalah menimbulkan sosok pribadi yang besar, tinggi, kokoh dan berwibawa, juga angkuh. Orang pendek akan terlihat sedikit â€Å“normalâ€�. Menggambarkan bagaimana anak-anak memandang â€Å“duniaâ€� orang dewasa. Termasuk juga dalam jenis ini pemotretan panggung, orang sedang berpidato di atas mimbar yang tinggi.
Frog eye viewing,
pandangan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak diarahkan ke atas, tetapi mendatar dan dilakukan sambil tiarap. Angle ini digunakan pada foto peperangan, fauna dan flora.
Waist level viewing,
pemotretan sebatas pinggang. Arah lensa disesuaikan dengan arah mata (tanpa harus mengintip dari jendela pengamat). Sudut pengambilan seperti ini sering digunakan untuk foto-foto candid (diam-diam, tidak diketahui subjek foto), tapi pengambilan foto seperti ini adalah spekulatif.
High handheld position;
pemotretan dengan cara mengangkat kamera tinggi-tinggi dengan kedua tangan dan tanpa membidik. Ada juga unsur spekulatifnya, tapi ada kiatnya yaitu dengan menggunakan lensa sudut lebar (16 mm sampai 35 mm) dengan memposisikan gelang fokus pada tak terhingga (mentok) dan kemudian memutarnya balik sedikit saja. Pemotretan seperti sering dilakukan untuk memotret tempat keramaian untuk menembus kerumunan.
Film
Film adalah media untuk merekam gambar yang terdiri dari lempengan tipis dengan emulsi yang peka cahaya. Karena peka cahayalah yang membuat film harus disimpan dalam kotak atau tabung yang tak terkena cahaya. Film mempunyai ukuran 35mm dan 120mm atau disebut medium format.
Ada beberapa jenis film. Diantaranya:
NEGATIF FILM:
Film negatif atau klise, adalah sebutan untuk citra yang terbentuk pada film sesudah dipotretkan dan sesudah dikembangkan, di mana bagian yang terlihat gelap pada gambar, pada objek terlihat terang. Warna yang timbul berlawanan karena bagian terang dari objek memantulkan banyak cahaya ke film dan menghasilkan area gelap
X-RAY FILM:
Film sinar-x. Film ini dibuat kontras dan dibungkus dengan kertas timah. Karena sinar x dapat menembus benda-benda padat seprti kulit, tekstil, dan lain-lain, maka dalam pemotretan akan tampak bayangan-bayangan yang mengganggu. Film ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran dan pengobatan.
POLAROID FILM:
Polaroid film adalah film yang digunakan untuk menghasilkan foto dalam waktu singkat tetapi tidak mempunyai negatif. Dahulu banyak fotografer professional yang menggunakan kamera ini namun semakin hari kamera dan film jenis ini sudah ditinggalkan. Hanya sebagian fotografer yang masih memakainya. Film Polaroid ditemukan oleh dr Land.
ORTHOCHROMATIC FILM:
Film yang sensitif terhadap warna biru dan hijau tapi tidak pada merah.
MEDIUM FILM:
Film dengan kecepatan sedang (ISO 100, 200). Kelompok film yang paling popular dan banyak diminati pemotret. Ideal untuk pemotretan dalam cuaca yang terang/cerah.
Iso
Iso adalah standard untuk kategori film yang digunakan yang mengindikasikan besar kepekaan film terhadap cahaya. Semakin kecil angka iso, semakin rendah kepekaannya terhadap cahaya. Kepekaan cahaya ini sangat menjadi prioritas dalam pemotretan. Biasanya bila kita ingin memotret pada suasana cahaya yang terang maka, kita dianjurkan memakai film dengan Iso 100 atau film dengan kecepatan rendah.
Ukuran Iso pada film ada berbagai jenis ukuran: 25-50-100-200-400-600-800 dan 1600.
Filter
Penyaring dalam bentuk kaca yang tembus cahaya yang mempunyai ketebalan rata . Filter biasanya dipasang di ujung depan lensa. Ada beberapa jenis filter, diantaranya:
POL COLOR FILTER:
Filter yang terdiri dari selembar polarisator kelabu dan polarisator warna, terdapat berbagai kombinasi warna sehingga dapat digunakan untuk efek-efek tertentu.
POL COLOR FILTER:
Filter yang terdiri dari selembar polarisator kelabu dan polarisator warna, terdapat berbagai kombinasi warna sehingga dapat digunakan untuk efek-efek tertentu.
POL CONVERSION FILTER:
Filter terdiri dari selembar polarisator dengan filter konversi warna (85 . Biasanya juga digunakan untuk jenis kamera kine, sehingga memungkinkan film tungsten digunakan untuk cerah hari dan mempunyai efek seperti filter polarisasi.
POL FIDER FILTER:
Filter yang terdiri dari dua filter PL linier yang digabung menjadi satu. Jumlah filter yang masuk dapat diatur dengan memutar gelang filter.
POLARIZING CIRCULAR FILTER:
Filter yang dibuat dari lembaran polarisator linier dan keeping quarter wave retardation, dilapi di antara dua gelang filter. Efeknya sama dengan filter polarisasi, biasanya digunakan untuk kamera kine.
POLARIZING FILTER:
Filter polarisasi, dipakai untuk menghilangkan refleksi dari segala permukaan yang mengkilap. Filter ini terdiri dari dua bagian, bagian yang satu dengan lain dapat diputar-putar untukmendapatkan sudut paling ideal menghilangkan refleksi, menambah saturasi warna dan menembus kabut atmosfer. Juga berguna untuk membirukan langit.
ND FILTER:
Filter ND. Filter ini berfungsi untuk menurunkan kekuatan sinar 2 kali sampai 8 kali. Filter ini bernada abu-abu muda atau sedang dan tidak mengubah warna gambar.
NEBULA FILTER:
Filter yang menghasilkan gambar dengan efek pancaran sinar radial yang berpelangi.
tehnik Memotret Bayi
Banyak hal yang terjadi pada pemotretan anak-anak khususnya bayi, di mana pose-pose atau ekspresinya terkadang muncul begitu saja tanpa disengaja, bagus adanya dan mungkin tidak terulang untuk kedua kalinya.
Untuk sekadar membuat foto bayi yang menampilkan secara bebas dan wajar sesuai dengan perkembangan kepandaian bayi adalah hal yang mudah. Karena pemotret hanya membutuhkan waktu atau kesabaran saja untuk menemukan pose-pose atau ekspresi yang baik dengan mengajaknya berinteraksi. Jika bayi telah mampu berinteraksi dengan lingkungan maka ia akan menampilkan pose-pose atau gerakan-gerakan yang menarik, kalau hal itu sesuai dengan yang diinginkan, maka pemotret tinggal membidikkan kamera yang telah disiapkan sebelumnya - terutama mengenai pencahayaan. Dan kemudian juga menjadi hal yang biasa jika ditaruh di bingkai foto maupun figura foto.
Jika bayi belum juga menampilkan gerakan-gerakan atau ekspresi yang baik dan menarik sesuai yang diharapkan - hal tersebut mungkin disebabkan karena bayi belum mengetahui akan suatu instruksi untuk melakukan suatu gerakan yang diinginkan pemotret. Pada keadaan yang demikian, maka pemotret dan orangtua harus segera bekerja sama merangsang perhatian, agar anak mau melakukan sesuatu yang menarik dalam bentuk pose tertentu, apakah itu tersenyum, tertawa, tengkurap atau merangkak. Mungkin kita sering ke toko yang menyediakan hadiah bayi (baby gift) termasuk koleksi baby figura, biasanya di sana dipajang foto-foto bayi dengan gaya yang menarik. Kita bisa menjadikan itu sebagai contoh.
Sebagai alat bantu untuk memudahkan bayi berinteraksi dan berekspresi, carilah mainan yang mudah menimbulkan daya tarik si bayi, sehingga ia mau berinteraksi dengan suasana. Gunakan alat bantu seperti mainan yang lucu dengan warna-warna mencolok atau yang menimbulkan bunyi-bunyian. Kita bisa memperolehnya di toko yang menyediakan hadiah bayi atau baby gift tadi seperti mainan, dsb.
Dengan pancingan maka bayi aktif khususnya akan bergerak-gerak berekspresi. Pada saat-saat seperti itulah biasanya muncul sesuatu yang menarik secara tak terduga. Kalau pemotret telah mahir mengatur fokus atau menentukan pilihan pencahayaan yang tepat serta dapat menekan tombol pelepas rana pada saat yang tepat pula, maka dapat dipastikan akan menghasilkan foto bayi yang baik. Sehingga sangat cocok menghiasa bingkai foto atau figura foto.

Profil .::abdulfoto::.

:>Th. '98 merakit Transmiter (TX) jalur 3 Meter ( pemancar radio FM ) untuk keperluan BroadCast ( Siaran Radio ). dengan jangkauan radius 5-10 Km tapi ngga Ijin Loh...!!!
masuk anggot PPEK ( Paguyuban Pecinta Elektro Komunikasi) kawasan brebes barat. berakhir sampai dengan th '03.

:>Th. '99 berinteraksi dg. Komputer cara bikin folder nulis FONT BESAR, Save, n Open file, sampai Printing. Mencoba mengenal Perangkat Hardware sampai tingkat PERAKITAN.

:>Th. '00 awal kali saya mempelajari pesawat televisi dari pemahaman dasar sampai tingkat REPARASI.
Juga belajar Installation Listrik Arus BESAR. Fasa tunggal sampai 2 Fasa lebih.

:>Th. '01 Lulusan SMK YPT Kodya Tegal.
diikuti dirumah berwiraswsta Servis Tv, Radio, Tape.
sampai dg. th. '08
Merakit audio Amplifier untuk keperluan SoundSystem untuk acara2 hajatan. sekaligus sebagai Maintenance x.

:>Th. '04 sampai '06 jual mainan anak-anak ( Gulali ) {manisan yang berwana merah mirip rambut nenek} ada tamagoci, kelereng,gigi2an, balon tiup, halma, monopoly, boneka barbie, tamiya, yamie, susuku, etc.
Omset Rp.80.000 s/d 150.000 /hari di kawasan kemayoran jl. Haji ung dengan daerah operasional senin tanah tinggi. pasar minggu, mangga dua, sunter, blanja di psr. prumpung jatinegara. pakai KRL Bos. Kereta Listrik.

:>Th. '06 dengan motto ngawulo lan bisnis. bekerja di "Rumah Makan Saerah" di Setu Bekasi selama 5 bulan.
rumah makan yang menyediakan Pepes Tahu, telur ikan, belut, teri, dengan nuansa sunda menu makanan ala Restoran bumbu ala padang dan pelayanan ala warteg yang ramah lan ndesoni.

:>Th. '06 baru pertama kali saya bekerja. Salah satu jasa Percetakan foto di MATAHARI FOTO kawasan ROXY mas. namun karena ga boleh Sholat atau memang ga ada waktu buat Sholat aku bertahan hanya 4 hari.
Disitulah pertama kali saya memahami program Photoshop CS. Versi 8.0 Sekarang mah saya pakai Versi 11.0.1 atau CS4.

:>Th. '08 bulan februari saya menawarkan diri bekerja di Salah satu jasa cetak foto juga di Immanuel Photo Jl. Diponegoro No.22 Brebes, jateng. tanpa adanya formalitas lamaran, hanya pada saat itu ada file di MMc tipe CF yang kedelete dengan mulus saya Recorvery. sang empunya bertanya "kapan kamu bisa muali bekerja?" saya jawab "Besok."
disitu keahlian saya lebih dikembangkan lagi. dari segi bidang editing grafis PhotoShop. Reparasi Komputer. yang akhirnya merangkap sebagai Administrator Network. Penanggulangan Virus, Penanganan CPU. Reset printer yang Blanking sampai naik atap sekedar masang kabel UTP.
Royalitas dan kemampuan saya bekerja jelas bos bisa andalkan dan tak diragukan lagi. Tapi lagi-lagi soal kebutuhan. Antara ego mencintai pekerjaan atau tuntutan kebutuhan sehari-hari disini lebih besar pasak daripada tiang.

:>Th. '08 bulan November aku keluar. dari pekerjaan dan mulai buka usaha

:>Senin, tanggal 28 September 2009 awal didirikanya studio .::abdulfoto::.

untuk lebih genah silahkan klik disini